ADD ME PLEASE !!!
“Ini hari yang cukup cerah untuk aku berjalan
– jalan”, pikirku sambil melihat ke langit – langit “tunggu dulu, aku
seharusnya keluar untuk melihat cuacanya” kataku yang baru sadar dari khayalan
ternyata cuaca di luar tak secerah yang ku bayangkan
“aku berbaring lagi
ahh..” aku kembali merebahkan badanku diatas sofa di tengah rumah,
“Adit! Adit!”, tiba –
tiba aku terperanjat saat ada orang yang memanggil namaku
“itu pasti ibu”
pikirku, aku pun datang menghampiri ibu yang sedang di dapur,
“iya bu ada apa?”
tanyaku,
“apanya yang ada
apa?” kata ibuku balik bertanya, aku kaget dan heran
“bukannya tadi ibu
panggil aku?”,
“kapan?”,
“ayolah bu jangan
bercanda”,
“untuk apa ibu
bercanda”,
“sudahlah bu aku jadi bingung”, aku pergi
meninggalkan dapur, ibu tampak keheranan melihat tingkahku, sejujurnya aku juga
heran bukannya itu tadi yang panggil aku?,
“ah..sudahlah aku kembali ke sofa tadi”,
“Adit!!”, suara itu
kembali terdengar,
“kalau itu bukan ibu
berarti kakak yang panggil aku”, pikirku dan segera beranjat ke kamar kakakku,
“iya kak ada a...pa?”, aku lihat kakak sedang menonton film dan aku dengar –
dengar ada tokoh yang bernama sama dengan namaku,
“ada apa?” tanya
kakakku yang melihat ke arah pintu dimana aku berada tapi aku segera menutup
pintu dan pergi.
Pagi
hari yang indah aku berangkat ke sekolah, selama di sekolah pada waktu
istirahat aku di ajari oleh teman cara membuat facebook, maklum SMP dulu aku
tidak pernah main internet dan internet adalah benda aneh bagiku sedangkan aku
sekarang sekolah di SMA kelas X,
“dit? Adit?”,
“iya?”, “kenapa kamu
bengong? Ayo lanjutin buat FBnya!”,
“iya iya”, aku baru
beberapa bulan di sekolah ini dan dapat di hitung dengan jari tangan kananku,
tapi semua telah akrab padaku dan aku punya banyak teman,
“Alhamdulillah sudah
selesai” kataku sambil mengusap keringat
yang menetes di dahiku, buat FB saja sudah cape ya aku pusing kelihat letak
huruf diatas Keyboard seperti tidak pernah di rapihkan, “sekarang aku add FB
kamu, apa nama FB kamu?”, lalu iya menuliskan nama FBnya Ricardo Thethekan,
“itu nama kamu do?”,
“bukan itu hanya nama
FB aku”,
“lah kenapa namanya
begitu?”,
“ya terserah aku lah
itukan FB aku”,
“oh..”, lalu aku
mengetikan nama FB yang aku tahu.
Tett...Bel berbunyi begitu keras
menandakan waktu istirahat sudah usai, internetan pun segera disudahi dan
ricardo kembali membawa Laptopnya ke kelasnya, kami memang berbeda kelas tapi
menjadi teman dekat saat MOPD saat itu aku sedang duduk sendiri begitu pun
dengannya lalu dia menghampiriku dan kami menjadi teman akrab sampai saat ini.
Saat
di kelas aku mulai promosi FB baruku,
“Dik, Add FB aku ya,
namanya Muhamad Adit Rangga” kataku ke teman sebangkuku,
“iya nanti aku add” kata diki, saat istirahat ke-2 aku kembali
menemui Ricardo,
“hei do, boleh aku
pinjam Laptopmu lagi?” kataku memelas,
“iya iya boleh”
katanya sambil meyerahkan laptopnya padaku, Facebookku ternyata ada sekitar 7
orang meng-add,
“lumayan banyak yang
add aku” pikirku senang, tengah asik –
asik main FB aku mendengar suara Adzan Dzuhur,
“Do ini, aku mau
solat dulu” kataku sambil meyerahkan
Laptop ke Ricardo,
“iya..sana nanti
terlambat” kata Ricardo sambil memegang laptopnya, aku bergegas pergi
meninggalkan Ricardo yang sedang duduk di bangku taman.
Salat
dzuhurku sudah selesai, saat aku kembali aku melihat Ricardo sedang berbincang
– bincang dengan seorang wanita, saat aku bergegas ke sana wanita itu beranjak
pergi,
“do, tadi itu siapa?”
tanyaku,
“oh..itu temanku
namanya Putri Ayu salma”,
“kamu tahu nama
FBnya?”,
“entahlah aku tidak
tahu dan tidak pernah di beri tahu, memangnya kenapa?”,
“aku melihat
kecantikan yang terpancar darinya” kataku dalam hati,
“jangan – jangan kamu
suka sama dia?”,
“ti..tidak, sudahlah
aku ke kelas dulu”,
“eh...bagaimana
dengan Facebookmu?”,
“ya tolong di
keluarkan saja” kataku yang mulai
menjauh dari hadapannya, aku memberanikan diri ke kelasnya ricardo unruk
menemui wanita itu tapi saat beranjak terjadi keraguan dalam diriku, “tunggu
dulu... jika aku ke sana apa tidak malu, tapi kan aku hanya ingin tahu nama
FBnya saja, lebih baik aku ke sana atau tidak ya? Beruntung jika aku berhasil
tapi jika tidak malulah aku aduh... ”,
“hei, kenapa kamu
bengong?”,
“eh.. tidak, aku
tidak bengong, kamu temannya ricardo kan?”,
“iya”,
“perkenalkan namaku
Muhamad Adit Rangga”,
“iya aku tahu, namaku
putri ayu salma” katanya dengan senyuman
manis, mataku terpaku sesaat ketika melihat senyum manisnya itu,
“eh..aku boleh tahu
nama FB kamu apa?” kataku tanpa basa basi,
“aduh... aku
keceplosan, aku seharusnya basa basi dulu atau apa kek” gumamku,
“iya boleh, nama FBku
Putri Ayu salma”,
“hehehe...terima
kasih nanti aku add”,
“sudahlah aku ke
kelas dulu, bye”,
“bye” balasku sambil
tersenyum bahagia aku bergegas menemui ricardo dan ricardo masih ada disana,
“do, pinjam Laptopmu lagi ya?”,
“iya ini”,
“FBku di keluarkan
ya?”,
“iya itukan kamu
suruh”,
“kapan aku suruh
keluarin?”,
“lah tadikan sebelum
kamu pergi lalu kembali lagi kesini”, katanya aku hanya tersenyum tanda malu
ternyata memang aku yang suruh, aku melanjutkan ke FBku dan mengetikan namanya
di pencarian dan muncul, aku klik add,
“loh..kenapa ini?
Kenapa setiap aku klik muncul tanda peringatan”,
“do, kenapa ini? Kok
muncul tanda peringatan terus?” tanyaku,
“oh..ini artinya
orang yang kamu add sudah penuh temannya, jadi kamu tidak bisa add lagi kecuali
orangnya yang add kamu”,
“tunggu dulu inikan punya salma, kamu dapat
dari mana?” lanjutnya keheranan,
“aku dapat dari
orangnya lah, terus aku harus suruh dia add aku?”,
“iya itu satu –
satunya cara, tapi jika kamu tidak berani aku saja yang ngomong”,
“yang bener do?”,
“iya”,
“terima kasih ya do”,
“ya sudah kita ke
kelas dulu hampir masuk nih” aku hanya mengangguk dan segera lekas pergi.
Saat
pulang aku bertemu ricardo
“do, tunggu!!”,
“hei kamu dit”,
“do apa kamu berhasil
membujuk salma untuk add FBku”,
“maaf do aku tidak
berhasil”,
“lah aku tak punya
kesempatan lagi”,
“sebenarnya dia mau
saja add kamu tapi dengan 1 syarat”,
“apa syaratnya?”,
“kamu harus punya
minimal pertemanan 100 orang”,
“haa? Apa? Seratus?
Kamus serius?” ricardo hanya mengangguk
“dari mana aku dapat
menambahkan 100 orang, teman Fbku saja baru 21, masih jauh apalagi itu
maksimalku”,
“tenanglah kamu
tinggal add orang lain saja”,
“oh, oke mudah itu”,
“tapi tunggu dulu,
dia menginginkannya sampai akhir tahun ini”,
“ha? berarti tinggal
1 bulan lagi”,
“iya seharusnya kamu
bergegas, sudahlah aku pulang dulu” aku pun berjalan sendiri sambil memikirkan
bagaimana cara mendapat 100 pertemanan FB.
3
minggu kemudian adit membuka Fbnya di warnet,
“besok sudah libur
dan aku baru dapat 85 pertemanan, aku butuh 15 lagi” gumamku,
“ha...aku ke rumah
riyanto, mungkin dia mau add aku” pikirku, aku segera keluar dari warnet
“hei..hei..dik, bayar dulu”,
“oh..iya kak lupa,
ini”,
“iya tak apa”, aku
bergegas pergi ke rumah riyanto tetapi aku bertemu dengannya di jalan
“to? Mau kemana?”,
“mau jalan ke taman”,
“kamu punya FB kan?”,
“aku....”,
“please add aku ya,
aku sedang butuh”,
“tidak bisa”,
“kenapa?”,
“aku tidak punya FB”
aku sempat kesal dengan perkataannya, tetapi tiba – tiba aku punya ide, aku
langsung menggenggam tangan riyanto dan menyeretnya
“mau kemana ini?
Lepaskan aku” aku hanya diam seribu bahasa
“nah ayo duduk
sekarang kamu buat FB disini”,
“ta....”,
“cepat nanti aku
ajari”,
“akhirnya selesai
juga, sekarang kamu add aku”,
“iya terima kasih ya
dit”,
“iya maaf aku
memaksamu hehehe... aku juga terima kasih kamu sudah add FB ku”,
“iya tak apa” lalu
mumpung aku sedang di warnet aku buka Fbku lagi dan ternyata ada 12 orang
menerima permintaan pertemananku dan 1 orang meminta pertemanan yaitu punya
riyanto
“sekarang aku butuh 2
lagi” gumamku dalam hati riyanto hanya terbengong melihatku.
Besoknya
aku pergi ke rumah ricardo,
“do, habis dari mana
kamu?”,
“dari gereja,
sekarang kan hari natal”,
“oh iya aku lupa,
boleh aku main ke rumahmu?”,
“boleh” aku dan
ricardo pun pergei kerumahnya dan aku lihat lampu berkedip kedip di edepan
rumahnya dan 2 buah pohon cemara khas natal mengampit pintu, ketika aku masuk
ke dalam rumahnya ornamen natal tampak menghiasi setiap sudut bagian dalam
rumahnya
“ayo ke kamarku!”
ajaknya, aku hanya mengangguk tanda setuju, lalu dia mengambil laptopnya dan
bermain internet,
“o ya dit sudah
berapa pertemananmu?” tanyanya mengejutkanku yang sedang menikmati hiasan
dikamar nya,
“oh..apa?”,
“pertemanan Fbmu sudah berapa?”,
“emm...baru 98”,
“wah cepat juga ya,
tapi hanya tinggal beberapa hari lagi menuju tahun baru”,
“iya aku tahu”,
“o ya teman FB kamu
berapa do?” lanjutku,
“nah ini” katanya
sambil menunjukannya padaku *wowww
“sudah seribu lebih,
tapi mana punyaku?” tanyaku heran,
“nanti aku lihat dulu
di pertemanan, punyamu masih disini ya aku konfirm” dan kami melanjutkan
berselancar di dunia maya.
Beberapa
hari berlalu,
“dit nanti kita lihat
kembang api di taman” kata ricardo,
“kenapa murung
begitu”,
“tak apa do aku hanya
masih memikirkan...”,
“oh..itu”,
“baiklah aku
beranikan diri pergi ke rumah salma saja untuk meng-Add FBku” seketika ricardo
tampak cemas
“tunggu dulu kita
buka dulu FBmu”,
“baru saja buka FB
masa mau buka lagi?, aku harus pergi ke rumahnya”,
“tunggu...tunggu...aku”
“salma assalamu’alaikum”,
“wa’alaikumussalam, eh adit dan ricardo, ada apa?”,
“begini salma, aku
tahu aku memang tidak tampan dan aku juga bukan siap- siapa untukmu dan aku
tidak bisa menepati janjiku, tapi please add me!” salma terlihat kebingungan,
“ada apa denganmu
dit?”,
“please salma, add me
please, aku memang tidak bisa mengumpulkan pertemanan sampai 100 yang kau
inginkan itu”,
“tunggu,..seratus?
pertemanan? Kenapa sih kamu? Aku tidak pernah menyuruhmu seperti itu”,
“ha? Ricardo???!!”,
“emm... maaf itu
memang akal – akalanku, tapi kamu dapat dia dan pertemanan 100 tahun ini” aku
pun tersenyum dan memeluk ricardo atas hadiahnya itu walaupun agak sedikit kesal
dan marah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar